Selasa, 27 September 2011

Contoh Kalimat Efektif 1


6. Kalimat Efektif 1

            Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan dengan tepat ditinjau segi struktur, diksi, dan logikanya.
6.1 Ciri-ciri kalimat efektif (1-5)
1)      Minimal ada Subjek (S) dan Predikat (P). Oleh karena itu, sebaiknya kalimat yang kita buat harus memperhatikan hal-hal berikut:
a)      Subjek tidak boleh di awali dengan preposisi
Contoh:
a.       -Kepada tamu undangan dipersilahkan berdiri.
+ Tamu undangan dipersilahkan berdiri.
b.      -Untuk peserta dimohon untuk mengacungkan tangan.
+Peserta dimohon mengacungkan tangan.
c.       -Untuk Penonton diharapkan tidak berisik.
+Penonton diharapkan tidak berisik
d.      -Kepada orangtua murid dipersilahkan menempati ruangan yang telah     ditentukan.
+Orangtua murid dipersilahkan menempati ruangan yang telah ditentukan
e.       -Untuk Ibu Satin dipersilahkan naik ke atas panggung.
+Ibu Satin dipersilahkan naik ke atas panggung.

b)      Antara Subjek dan Predikat jangan disisipi kata yang.
Contoh:
a.       -Kakakku yang Cakep.
+Kakakku cakep
b.      -Kucingku yang jelek
+Kucingku jelek
c.       -Bonekaku yang lucu
+Bonekaku lucu
d.      -Pekerjaan yang sulit
+Pekerjaan sulit
e.       –Duduk yang manis
+Duduk  manis

2)      Semua kata yang digunakan baku.
Contoh:
a.       -Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
+ Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
b.      -Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
+ Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
c.       -Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
+ Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
d.      -Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
+ Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
e.       -Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
+ Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.
3)      Hemat dalam penggunaan kata.
Contoh:
a.       -Para hadirin terhormat.
+Hadirin terhormat.
b.      -Para bapak-bapak ahli pengajian.
+Para bapak ahli pengajian.
c.       -Banyak siswa-siswa telat masuk sekolah.
+Banyak siswa telat masuk sekolah.
d.      -Mereka saling menghargai satu sama lain.
+Mereka menghargai satu sama lain.
e.        -Agar supaya anaknya pintar.
+Supaya anaknya pintar.

4)      Logis dan masuk akal.
Contoh:
a.       -Vitamin C banyak terkandung di dalam buah mangga.
+Di dalam buah mangga terkandung banyak Vitamin C.
b.       -Ruang Aula dibersihkan mahasiswa kelas 1C.
+Mahasiswa kelas 1C membersihkan ruang Aula.
c.       -Berita kejadian itu disiarkan oleh sebuah statsiun televisi Indonesia
+Statsiun televisi Indonesia menyiarkan berita kejadian itu.
d.      -Bunga disiram teni setiap pagi.
+Teni menyiram bunga setiap pagi.
e.       –Puisi cinta itu dibuat Saidah kemarin
+Saidah menulis puisi cinta itu kemarin.
5)      Pararelisme.
Contoh:
a.       -Tugas mahasiswa adalah menguasai materi dan pencapaian nilai IPK   yang baik.
+ Tugas mahasiswa adalah menguasai materi dan mencapai nilai IPK   yang baik.
b.      -Dosen memeriksa hasil ujian dan pemberian nilai untuk Mahasiswa.
+ Dosen memeriksa hasil ujian dan memeberikan nilai untuk Mahasiswa.
c.       -Ibu Bidan sedang perawatan dan menjaga kondisi Ibu dan bayi agar tetap sehat.
+ Ibu Bidan sedang merawat dan menjaga kondisi Ibu dan bayi agar tetap sehat.
d.      -Seorang suami harus bisa pemahaman dan membrikan kasih sayang kepada isterinya.
+ Seorang suami harus bisa memahami dan membrikan kasih sayang kepada isterinya.
e.       -Hidup itu harus pembuatan indah dan mengasikan.
+ Hidup itu harus dibuat indah dan mengasikan.

Ket:
(-) tidak efektif
(+)efektif



                                                    

Minggu, 18 September 2011

Tugas Bahasa indonesia membuat karangan

Karang Mengarang

Karang mengarang adalah menulis dan menyusun cerita. Bisa berupa sebuah buku, sebua sajak, dll.
Jenis Karangan :
·         Karangan Fiksi
Karangan Fiksi adalah karangan yang bersifat imajinatif.
Contoh: Novel, cerpen, dan roman.
·         Karangan Non Fiksi
Karangan Non Fiksi adalah karangan yang bersifat objektif atau sesuai dengan pernyataan.
Contoh: Biografi, Karya Ilmiah, berita, dll.
Bentuk karangan
Bentuk Karangan terdiri dari lims macsm yaitu :
1.      Eksposisi
Eksposisi adalah bentuk karangan yang isinya memaparkan atau ,menjelaskan.
            Contoh:
 Memasak Mie Goreng Instan Rebus
Cara memasak Mie Goreng Instan Rebus sangat lah mudah. Yang pertama sediakan satu bungkus kemasan mie goreng rebus instan, panci, dan air secukupnya. Untuk selanjutnya, nyalakan kompor dengan api sedang, gunakan panci dan air bersih secukupnya untuk memasak mie, tunggu sampai air mendidih. Setelah mendidih masukan Mie Goreng Rebus Instan ke dalam panci air yang mendidih dan tutup, tunggu 3 menit. Sambil menunggu, siapkan mangkuk atau piring, berikan bumbu instan yang telah disediakan dalam kemasan. Setelah 3 menit, kompor matikan, buka panci dan mie angkat lalu tiriskan. Tuangkan kedalam mangkuk dan Mie siap untuk disajikan.
2.      Argumentasi
Argumentasi adalah bentuk karangan yang isinya pembuktian dengan alasan atau pendapat meyakinkan.
Contoh:
Banjir karena kecerobohan kita
Banyak bencana yang melanda di seluruh daerah, teutama di daerah pemukiman padat. Seperti di Kampung Bojongasih Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, sering sekali terjadi banjir. Setelah diteliti ternyata masyarakat Bojongasih sering membuang sampah ke Sungai mereka, setelah sampah-sampah tersebut menumpuk dan menyumbat saluran air di sungai, akhirnya air sungaipun meluap ke daratan tempat mereka tinggal, dan merendam rumah-rumah mereka. sebelumnya mereka tidak menyadari bahwa menmbuang sampah ke sungai tidak akan menimbulkan bencana besar bagi mereka. Jadi, menurut penelitian Badan evakuasi bencana daerah Tasikmalaya bahwa bencana banjir itu terjadi karena ulah kecerobohan kita yang membuang sampah ke daerah sungai.
3.      Deskripsi
Deskripsi adalah bentuk karangan yang isinya menggambarkan dan menceritakan suatu objek atau peristiwa.
            Contoh:
Rumah Ku
Rumah ku yang bersih dan nyaman. Rumah ku terletak di kaki gunung sadakeling tepatnya di daerah cibatu-sukawening kabupaten garut. Di depan rumah ku terdapat pohon lengkeng yang bisa melindungi rumah dari sngatan cahaya matahari, halamannya bersih dan tampak luas. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang dirancang sedemikian rupa agar nyaman dan membuat kita betah di rumah. Rumah ku berwarna cat orange dan pagar yang berwarna pink tua. Di sebelah kiri rumah ku yterdapat kebun kecil yang ditanami ubi, sedang di sebelah kanan rumah ku terdapat kolam kecil milik kakek dan nenek ku. Siapa yang ingin main ke rumah ku, silahkan saja.
4.      Persuasi
Persuasi adalah bentuk karangan yang berisi tentang himbauan atau ajakan untuk mempengaruhi pembaca.
            Contoh:
Ayo, membuang sampah pada tempatnya!
Banyaknya sampah yang beserakan dan bertebaran di mana-mana, sebenarnya itu bisa menimbulkan wabah penyakit. Contoh penyakit karena tumpukan sampah yang tidak teratur bisa membawa jentik-jentik nyamuk yang ada karena setelah turun hujan menggenangi sampah-sampah tersebut bisa menyebabkan DBD atau demam berdarah. Sedangkan sampah yang bertebaran bisa menimbulkan insfeksi pada saluran pernapasan dan menimbulkan bau tidak sedap. Untuk itu, Ayo kita membuang sampah pada tempatnya dengan baik dan benar.
5.      Narasi
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar ruang atau waktu.
            Contoh:
Ketakutan di malam Jum’at keliwon
Pada malam itu, tepatnya malam jum’at keliwon. Saya ditinggal orangtua saya ke Bandung, saya di rumah sendirian. Saya tenang-tenang saja, tetapi pas ada teman saya yang mengirim pesan seluler pada saya yang mengatakan, “Dre, jadwal besok, buat hari jum’at apa?”, saya baru menyadari bahwa malamm ini adalah malam jum’at, pas dilihat dikalender tenyata kliwon. Saya lalu cepat masuk ke kamar tidur dan cepat membalas pesan itu, lalu pergi tidur, tetapi sulit sekali pada malam itu buat saya memejamkan mata, karena takut ada hal-hal yang misterius seperti yang ada di film horror yang tadi sore saya lihat di televise. Saya berusaha memejamkan mata saya dan ketika semuanya sunyi, saya mendengar sesuatu dari arah dapur atau pintu belakang, seperti yang mengorek-ngorek kunci pintu dapur, dan kemudian sepertinya pintu itu terbuka, dan ada sesuatu yang berjalan kea rah kamar saya, dan perlahan membuka pintu kamar saya, dan ternyata itu adalah orangtua saya yang baru datang dari bandung. Sengaja membuka pintu dapur Karena takut saya terbangun.

Minggu, 11 September 2011

Tugas Bahasa Indonesia tentang Semantik




4. Semantik
4.1. Jenis makna
1)      Makna Leksikal
Makna kata berdasarkan kamus atau leksikon ( makna kata berdefininisi).
Contoh:

v  Makan adalah mengunyah dan menelan sesuatu.
v  Makanan adalah segala sesuatu yang boleh dimakan.
v  Semangat adalah keadaan atau suasana batin; perasaan hati; nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang.
v  Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal manusia.
v  Semboyan tanda atau alamat untuk memberitahukan sesuatu (bunyi kentungan,nyala api, lambaian bendera).

2)      Makna Gramatikal
Makna kata yang terjadi karena:
a.       Pengimbuhan
Contoh: bersemangat, berumah, bersemboyan, memakan, berlari.
b.      Pengulangan
Contoh: makan-makan, rumah-rumah, berlari-lari, bermain-main, berlompat-lompat.
c.       Di tempatkan dalam frase, klausa
Contoh:
v  Ibu datang dari pasar (menyatakan asal tempat)
v  Ayah pergi ke kantor ( menyatakan tempat tujuan)
v  Kamar baru itu milik Ani ( menyatakan tempat)
v  Baju baru anak itu hilang( menyatakan benda)
v  Tiga ekor sapi sedang makan (menyatakan bilangan)
d.      Intonasi
Contoh:
v  Adik bermain.
Adik bermain!
Adik bermain?
v  Ibu memasak.
Ibu memasak!
Ibu memasak?
v  Ayah membaca.
Ayah membaca!
Ayah membaca?
v  Kakak tidur.
Kakak tidur!
Kakak tidur?
v  Sonny pergi.
Soni pergi!
Soni pergi?
3)      Makna Denotasi adalah makna luas, apa adanya, satu alternative atau makna sebenarnya.
Contoh:
v  Tiara sedang minum obat.
v  Nina sedang bermain boneka.
v  Wulan sedang tidur.
v  Andrea sedang makan mie goreng.
v  Dena sedang bercanda.
4)      Makna konotasi adalah makna kiasan, ungkapan, idiomatic, sampingan, banyak alternative, atau semula.
Contoh:
v  Anak itu tangan panjang.
v  Di zaman sekarang banyak lelaki hidung belang.
v  Banyak orang yang mata duitan.
v  Persoalan tesebut di selesaikan di meja hijau.
v  Teman saya ada yang berhati busuk.
4.2. Perubahan makna:
1)      Amelioratif adalah makna kata sekarang dirasakan lebih baik atau tinggi dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh:
v  Tuan dan bapak memiliki arti lebih tinggi dari pada abang.
v  kawan dan sahabat memiliki arti lebih tinggi dari pada teman.
v  Pramuniaga memiliki arti lebih tinggi dari pada pedagang.
v  Warakawuri memiliki arti lebih tinggi dari pada keluarga pahlawan.
v  Rombongan memiliki arti lebih tinggi dari pada pasukan.

2)      Peyoratif adalah makna kata sekarang dirasakan kurang baik dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh: tangan kanan, pencahar, penadah, sindikat, pemeras.
3)      Meluas adalah cakupan makna sekarang lebih luas dari pada makna lama.
Contoh: Saudari, kakak, adik, bibi, Abang.
4)      Menyempit adalah cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna lama.
Contoh: Ustad, Ustadzah, Santri, Kiayi, Haji.
5)      Asosia adalah makna yang muncul karena persamaan sifat.
Contoh: mencatut, menyuap, menyadap, membajak, mencuci tangan.
6)      Sinestesia adalah makna yang muncul karena pertukaran tanggapan dua indera.
Contoh: Kata-kata halus, senyum manis, kata-kata pahit, suaranya halus, mukanya manis.
4.3. Hubungan makna dengan bentuk:
1)      Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna sama.
a)      Sinonim persis atau lengkap ( saling menggantikan ).
Contoh:
v  Intropeksi (mawas diri).
v  Egois (mementingkan diri sendiri).
v  Haram (tidak halal)
v  Mati(wafat)
v  Buruk(jelek)
b)      Sinonoim mirip ( tidak sling menggantikan ).
Contoh:
v  Kecil=mikro
v  Besar=makro
v  Handuk=tuala
v  Hulubalang=komandan
v  Mengubah=mengguar
2)      Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh:
v  Pendek >< panjang.
v  Tua >< muda
v  Laki-laki >< perempuan
v  Baik >< buruk
v  untung >< rugi
3)      Homonim adalah kata-kata yang sama ( lafal dan bentuk, tetapi maknanya berbeda ).
Contoh:
v  Halaman=halaman rumah
 halaman=halaman buku
v  Abu=bapak
Abu=hasil sisa pembakaran.
v  Bunga = jenis tumbuhan
Bunga=imbalan/jasa yang diberiakn atas simpan pinjam.
v  Pasang = taruhan  
Pasang= naiknya arus laut.
v  Kali dalam bidang Matematika, 3 x 4 = 12
Kali dapat bermakna sungai dalam bahasa sehari- hari.
4)      Homograf adalah dua kata yang sama bentuk atau tulisan tetapi lafal dan makna berbeda.
Contoh:
v  Apel= jenis buah – apel=sebuah pekerjaan
v   Tahu=mengetahui – tahu=makanan
v   Seri = babak,seri= imbang.
v  memerah=yang berarti 'melakukan perah' – memerah= yang berarti 'menjadi merah'.
v  Teras=inti , teras=depan rumah.
5)      Homofon adalah dua kata yang sama bunyi atau lafal tetapi tulisan dan makna berbeda.
Contoh:Masa-Massa,
6)      Hiponim adalah kata yang maknanya terangkum dalam makna yang lebih luas.
Bagian hiponim adalah:
a.       Superordinat adalah makna bebas atau luas (bersifat vertical)
Contoh: Pohon, Kacang, Penyakit, Keripik, Obat.
b.      Kohiponim adalah makna bawah sempit ( bersifat horizontal).
Contoh: mangga, kedelai, Kanker, Singkong, Generik.
7)      Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna, tetapi temasuk satu alur pusat.
Contoh:
v  Puncak prestasi, puncak bukit, puncak peristiwa.
v  Kaki gunung, kaki kucing, kaki bukit.
v  Anak panah, anak kucing, anak gunung, anak manusia.
v  Kepala sekolah, Kepala manusia, kepala binatang, Kepala desa.
v  Mata kaki, matahari, mata angin, mata hati.