Selasa, 01 November 2011

Contoh Pengembangan Paragraf 1

Bila cinta, buanglah seribu kenangan ini
Oleh: Andrea Pramuditha

C
erita ini berawal dari kisah seorang siswi remaja SMA yang baru mengenal cinta untuk pertama kalinya. Namanya Arina, Pertemuan pertamanya dengan siswa baru bernama Hendrik Wijaya yang datang kesiangan adalah awal dari butiran cinta yang jatuh dari hatinya. Dia sangat penasaran dengan siswa baru itu, meski tidak satu kelas dia tetap berusaha untuk mencari tahu tentang siswa baru itu. Ternyata siswa baru itu adalah anak XI IPA 2 dan sedangkan Arina adaah siswa kelas XI IPA 4.
Pada suatu hari sebelum bel masuk Arina mendapatkan tugas dari ketua organisasinya untuk memberikan proposal kegiatan kepada temanya yang menjadi sekertaris di organisasinya, ia bernama Rinjanis kelas XI IPA 2. Dia sangat senang sekali, dia bergegas dan dengan semangatnya dia pergi ke kelas Rinjanis. Ketika masuk ke kelas itu, ternyata sisiwa baru itu tidak ada di kelas. Dia sedikit kehilangan semangatnya, dia lalu menyerahkan proposal ke Rinjanis,“Janis, ini Proposal dari ketua, katanya sruh di revisi kembali di bagian keuangannya gitu ajah gak ada pesan lain lagi. Oh iya, ada siswa baru ya disini???”. Rinjanis menjawab, Ia ada Namanya Hendrik Wijaya, orangnya tajir banget lohh!!, teman-teman cewek disini juga pada ngincer! Hihii..(Janis ketawa)” Arina menyanggah, Jangan-jangan termasuk kamu juga yaa!! Aha, Sampeikan salamya aja ya dari Arina gitu,, awas kalo enggak!, yu ah bentar lagi masuk, Aku mau masuk kelas. Pas di pintu keluar dengan tidak di duga-duga Arina menabrak siswa baru itu, dan siswa baru itu hanya tersenyum dan meminta maaf lalu berlari karena malu.
Beberapa hari kemudian Arina menerima sebuah pesan singkat di handphone yang tidak di kenal numbernya. Yang berisikan; Arina, jika kamu ada waktu nanti sepulang sekolah aku tunggu di gerbang tanda terima kasih Hendrik. Dia sangat bahagia, rasanya dia ingin segera bergegas mengakhiri semua pelajaran hari ini. 
Setelah pelajaran selesai Arina berlari bergegas menemui Hendrik di gerbang. Hendrik pun mengajaknya naik ke sepedah motornya yang keren itu. Dengan tidak ada prasangka apapun Arina naik dengan hati yang senang. Ternyata dia di bawa ke sebuah tempat yang indah sekali, pantai yang tenang dan indah hanya mereka berdua dan deburan ombak yang menemani mereka. Disana mereka berawal melangkah menyusun kasih sayang sampai semuanya teras indah dan Arina dan Hendrik menemukan cinta dan pacar pertamanya. Hari-hari mereka susun dengan penuh indah, teman-teman serta guru-guru di sekolah pun sangat mendukung hubungan mereka karena mereka berdua anak yang rajin dan baik di sekolah prestasi mereka pun bagus, baik pelajaran maupun organisasi. Mereka mengukir hari bersama, berangkat dan pulang sekolah bersama, belajar bersama, saling melengkapi dan semua berjalan dengan indah meski ada beberapa orang yang syirik mereka tidak mengiraukannya, justru menambah ukiran indah dalam sejarah cintanya.
Setelah satu tahun lewat dan mereka naik kelas ke kelas XII. Mereka mempersiapkan untuk UJian Nasional bersama. Mengerjakan tugas bersama mereka semakin kompak dan semakin dekat erat. Hendrik bermaksud untuk membawa Arina ke rumahnya setelah UN untuk dikenalkan kepada keluarganya.
Setelah UN berakhir dan dibuka pelulusan Hendrik langsung membawa Arina ke rumahnya. Arina sangat senang karena dia sangat diperhatikan orangtua Hendrik dan semua keluarganya. Dan membicarakan tentang akan melanjutkan kemana dan mengambil program study apa. Keinginan Arina untuk menjadi dokter gigi dan Hendri menjadi seorang dokter spesialis. Akhirnya mereka mendaftar ke fakultas yang sama.
Hendrik masuk tersaring dalam SNMPTN sebuah perguruan tinggi itu tetapi Arina tidak masuk. Orangtua Hendrik pun seperti sedikit berbeda dari sana kepada Arina. Hendrik pun lama kelamaan disuruh menjauhi Arina. Karena orangtua Hendrik mendengarkan tentang Arina yang akan melanjutkan tahun depan berharap dapat masuk. Tetapi Hendrik semakin berbeda kepadanya, dia seperti tidak memberi lagi semangatnya untuk Arina.  Arina pun bertanya kepada orangtua Hendrik kenapa Hendrik bisa seperti itu, Orangtua Hendrik menjawab bahwa Arina hanyalah akan menjadi benalu di kehidupan Hendrik karena Orangtua Hendrik mengira Arina adalah pembohong besar yang miskin dari keluarga yang tak mampu yang akan menipu keluarganya.
Setelah dari kejadian itu Arina jauh dari Hendrik. Dia sangat sedih karena kehilangan orang yang sempat menjadi serpihan dari ahtinya. Dia sangat sakit hati dan dia pun bergegas untuk mendaftar Sipenmaru Akademi Kebidanan dan ternyata masuk dan dia berusaha sebaik mungkin mengukir prestasi tanpa Hendrik.
Beberapa tahun kemudian Arina mendapatkan Beasiswa keluar Negeri untuk waktu yang lama. Meskipun dia masih tersirat dengan bayangan Hendrik dan cintanya yang tidak pasti. Dia seakan tegar menjlani semuanya. Yang terpenting dia sekarang bisa memberika kebahagiaan untuk ayah dan ibunya.
Setelah Arina menyelesaikan studynya di luar negeri dia di tugaskan disebuah Rumah Sakit yang ternyata sama dengan ditugaskannya Hendrik, Dia bertemu Hendrik disana. Arina bukannya bahagia tapi dia sangat merasaka sedih yang begtu dalam karena sakit hati oleh Hendrik yang meningalgalkannya begitu saja. Dan tanpa ada tindakan apapun untuk memperjuangkan cintanya, meskipun dalam hati Arina masih terukir cinta untuk Hendrik. Dia berusaha tegar tanpa Hendrik dia bisa melakukan segalaya, dia tertawa lepas ceria dan bahagia di depan Hendrik, meskipun didalam hatinya tidak seperti itu. Hendrik pun mengusahakan segalanya untuk mendapatkan hati Arina tetapi Arina seperti biasa saja menanggapinya. Hendrik melakukan segala untuk meminta maaf, tetapi Arina hanya memaafkan dan biasa saja.
Akhirnya waktu demi waktu berlalu dan Hendrik mengulang lagi semua cerita dengan mengajak Arina kesemua tempat kenangan mereka. Hendrik selalu berusaha mengulang cerita mereka dahulu pada saat masa SMA dulu. Itu hanya membuat Arina semakin sakit dan menderita bukan baghagia.
Akhirnya pada suatu hari hendrik dengan restu orangtuanya menyatakan cintanya lagi kepada Arina. Arina hanya tersenyum dan menangis dan berkata, “ Jika Hendrik masih sayang dan cinta Arina, Pergi jauhlah dari Arina, lupakan semua kenangan kita”. Hendrik bertanya “Mengapa seperti itu Arina Aku sungguh sangat mencintaimu, orangtuaku sangat juga menyayangimu, merestui kita?”. Arina menjawab, “Jika kamu benar sangat mencintai ku, Buang semua ingatan ku tentangmu dan seribu kenangan tentang kita, karena aku sakit mengingatmu. Jika kamu tidak mau menyakitiku, lepaskan aku. Cintaku kepaamu akan tetap abadi di hati ini untuk selamanya”. Hendrik, “baiklah, aku akan pergi jauh dari kehidupan mu, aku akan pergi ke manapun ke tempat yang tidak akan kau temui”.
Beberapa hari kemudian Arina dan keluarganya memutusakan pindah ke luar Negeri. setelah pergi jauh pindah ke luar negeri dengan semua keluarganya dari sana, ditemukan Hendrik meninggal dalam kecelakaan mobil yang menabrak pembatas jalan. Arina pun sampai sekarang tidak mengetahuinya, dia sudah tidak mau mencari tahu dimana dan bagaimana Hendrik. Dia hanya ingin berusaha melupakan semua kenangan yang sebetulnya adalah kenangan yang menyakitkan.