4. Semantik
4.1. Jenis makna
1) Makna Leksikal
Makna kata berdasarkan kamus atau leksikon ( makna kata berdefininisi).
Contoh:
v Makan adalah mengunyah dan menelan sesuatu.
v Makanan adalah segala sesuatu yang boleh dimakan.
v Semangat adalah keadaan atau suasana batin; perasaan hati; nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang.
v Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal manusia.
v Semboyan tanda atau alamat untuk memberitahukan sesuatu (bunyi kentungan,nyala api, lambaian bendera).
2) Makna Gramatikal
Makna kata yang terjadi karena:
a. Pengimbuhan
Contoh: bersemangat, berumah, bersemboyan, memakan, berlari.
b. Pengulangan
Contoh: makan-makan, rumah-rumah, berlari-lari, bermain-main, berlompat-lompat.
c. Di tempatkan dalam frase, klausa
Contoh:
v Ibu datang dari pasar (menyatakan asal tempat)
v Ayah pergi ke kantor ( menyatakan tempat tujuan)
v Kamar baru itu milik Ani ( menyatakan tempat)
v Baju baru anak itu hilang( menyatakan benda)
v Tiga ekor sapi sedang makan (menyatakan bilangan)
d. Intonasi
Contoh:
v Adik bermain.
Adik bermain!
Adik bermain?
v Ibu memasak.
Ibu memasak!
Ibu memasak?
v Ayah membaca.
Ayah membaca!
Ayah membaca?
v Kakak tidur.
Kakak tidur!
Kakak tidur?
v Sonny pergi.
Soni pergi!
Soni pergi?
3) Makna Denotasi adalah makna luas, apa adanya, satu alternative atau makna sebenarnya.
Contoh:
v Tiara sedang minum obat.
v Nina sedang bermain boneka.
v Wulan sedang tidur.
v Andrea sedang makan mie goreng.
v Dena sedang bercanda.
4) Makna konotasi adalah makna kiasan, ungkapan, idiomatic, sampingan, banyak alternative, atau semula.
Contoh:
v Anak itu tangan panjang.
v Di zaman sekarang banyak lelaki hidung belang.
v Banyak orang yang mata duitan.
v Persoalan tesebut di selesaikan di meja hijau.
v Teman saya ada yang berhati busuk.
4.2. Perubahan makna:
1) Amelioratif adalah makna kata sekarang dirasakan lebih baik atau tinggi dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh:
v Tuan dan bapak memiliki arti lebih tinggi dari pada abang.
v kawan dan sahabat memiliki arti lebih tinggi dari pada teman.
v Pramuniaga memiliki arti lebih tinggi dari pada pedagang.
v Warakawuri memiliki arti lebih tinggi dari pada keluarga pahlawan.
v Rombongan memiliki arti lebih tinggi dari pada pasukan.
2) Peyoratif adalah makna kata sekarang dirasakan kurang baik dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh: tangan kanan, pencahar, penadah, sindikat, pemeras.
3) Meluas adalah cakupan makna sekarang lebih luas dari pada makna lama.
Contoh: Saudari, kakak, adik, bibi, Abang.
4) Menyempit adalah cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna lama.
Contoh: Ustad, Ustadzah, Santri, Kiayi, Haji.
5) Asosia adalah makna yang muncul karena persamaan sifat.
Contoh: mencatut, menyuap, menyadap, membajak, mencuci tangan.
6) Sinestesia adalah makna yang muncul karena pertukaran tanggapan dua indera.
Contoh: Kata-kata halus, senyum manis, kata-kata pahit, suaranya halus, mukanya manis.
4.3. Hubungan makna dengan bentuk:
1) Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna sama.
a) Sinonim persis atau lengkap ( saling menggantikan ).
Contoh:
v Intropeksi (mawas diri).
v Egois (mementingkan diri sendiri).
v Haram (tidak halal)
v Mati(wafat)
v Buruk(jelek)
b) Sinonoim mirip ( tidak sling menggantikan ).
Contoh:
v Kecil=mikro
v Besar=makro
v Handuk=tuala
v Hulubalang=komandan
v Mengubah=mengguar
2) Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh:
v Pendek >< panjang.
v Tua >< muda
v Laki-laki >< perempuan
v Baik >< buruk
v untung >< rugi
3) Homonim adalah kata-kata yang sama ( lafal dan bentuk, tetapi maknanya berbeda ).
Contoh:
v Halaman=halaman rumah
halaman=halaman buku
v Abu=bapak
Abu=hasil sisa pembakaran.
v Bunga = jenis tumbuhan
Bunga=imbalan/jasa yang diberiakn atas simpan pinjam.
v Pasang = taruhan
Pasang= naiknya arus laut.
v Kali dalam bidang Matematika, 3 x 4 = 12
Kali dapat bermakna sungai dalam bahasa sehari- hari.
Kali dapat bermakna sungai dalam bahasa sehari- hari.
4) Homograf adalah dua kata yang sama bentuk atau tulisan tetapi lafal dan makna berbeda.
Contoh:
v Apel= jenis buah – apel=sebuah pekerjaan
v Tahu=mengetahui – tahu=makanan
v Seri = babak,seri= imbang.
v memerah=yang berarti 'melakukan perah' – memerah= yang berarti 'menjadi merah'.
v Teras=inti , teras=depan rumah.
5) Homofon adalah dua kata yang sama bunyi atau lafal tetapi tulisan dan makna berbeda.
Contoh:Masa-Massa,
6) Hiponim adalah kata yang maknanya terangkum dalam makna yang lebih luas.
Bagian hiponim adalah:
a. Superordinat adalah makna bebas atau luas (bersifat vertical)
Contoh: Pohon, Kacang, Penyakit, Keripik, Obat.
b. Kohiponim adalah makna bawah sempit ( bersifat horizontal).
Contoh: mangga, kedelai, Kanker, Singkong, Generik.
7) Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna, tetapi temasuk satu alur pusat.
Contoh:
v Puncak prestasi, puncak bukit, puncak peristiwa.
v Kaki gunung, kaki kucing, kaki bukit.
v Anak panah, anak kucing, anak gunung, anak manusia.
v Kepala sekolah, Kepala manusia, kepala binatang, Kepala desa.
v Mata kaki, matahari, mata angin, mata hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar