Minggu, 11 September 2011

Tugas Bahasa Indonesia tentang Semantik




4. Semantik
4.1. Jenis makna
1)      Makna Leksikal
Makna kata berdasarkan kamus atau leksikon ( makna kata berdefininisi).
Contoh:

v  Makan adalah mengunyah dan menelan sesuatu.
v  Makanan adalah segala sesuatu yang boleh dimakan.
v  Semangat adalah keadaan atau suasana batin; perasaan hati; nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang.
v  Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal manusia.
v  Semboyan tanda atau alamat untuk memberitahukan sesuatu (bunyi kentungan,nyala api, lambaian bendera).

2)      Makna Gramatikal
Makna kata yang terjadi karena:
a.       Pengimbuhan
Contoh: bersemangat, berumah, bersemboyan, memakan, berlari.
b.      Pengulangan
Contoh: makan-makan, rumah-rumah, berlari-lari, bermain-main, berlompat-lompat.
c.       Di tempatkan dalam frase, klausa
Contoh:
v  Ibu datang dari pasar (menyatakan asal tempat)
v  Ayah pergi ke kantor ( menyatakan tempat tujuan)
v  Kamar baru itu milik Ani ( menyatakan tempat)
v  Baju baru anak itu hilang( menyatakan benda)
v  Tiga ekor sapi sedang makan (menyatakan bilangan)
d.      Intonasi
Contoh:
v  Adik bermain.
Adik bermain!
Adik bermain?
v  Ibu memasak.
Ibu memasak!
Ibu memasak?
v  Ayah membaca.
Ayah membaca!
Ayah membaca?
v  Kakak tidur.
Kakak tidur!
Kakak tidur?
v  Sonny pergi.
Soni pergi!
Soni pergi?
3)      Makna Denotasi adalah makna luas, apa adanya, satu alternative atau makna sebenarnya.
Contoh:
v  Tiara sedang minum obat.
v  Nina sedang bermain boneka.
v  Wulan sedang tidur.
v  Andrea sedang makan mie goreng.
v  Dena sedang bercanda.
4)      Makna konotasi adalah makna kiasan, ungkapan, idiomatic, sampingan, banyak alternative, atau semula.
Contoh:
v  Anak itu tangan panjang.
v  Di zaman sekarang banyak lelaki hidung belang.
v  Banyak orang yang mata duitan.
v  Persoalan tesebut di selesaikan di meja hijau.
v  Teman saya ada yang berhati busuk.
4.2. Perubahan makna:
1)      Amelioratif adalah makna kata sekarang dirasakan lebih baik atau tinggi dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh:
v  Tuan dan bapak memiliki arti lebih tinggi dari pada abang.
v  kawan dan sahabat memiliki arti lebih tinggi dari pada teman.
v  Pramuniaga memiliki arti lebih tinggi dari pada pedagang.
v  Warakawuri memiliki arti lebih tinggi dari pada keluarga pahlawan.
v  Rombongan memiliki arti lebih tinggi dari pada pasukan.

2)      Peyoratif adalah makna kata sekarang dirasakan kurang baik dari pada sebelumnya atau semula.
Contoh: tangan kanan, pencahar, penadah, sindikat, pemeras.
3)      Meluas adalah cakupan makna sekarang lebih luas dari pada makna lama.
Contoh: Saudari, kakak, adik, bibi, Abang.
4)      Menyempit adalah cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna lama.
Contoh: Ustad, Ustadzah, Santri, Kiayi, Haji.
5)      Asosia adalah makna yang muncul karena persamaan sifat.
Contoh: mencatut, menyuap, menyadap, membajak, mencuci tangan.
6)      Sinestesia adalah makna yang muncul karena pertukaran tanggapan dua indera.
Contoh: Kata-kata halus, senyum manis, kata-kata pahit, suaranya halus, mukanya manis.
4.3. Hubungan makna dengan bentuk:
1)      Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna sama.
a)      Sinonim persis atau lengkap ( saling menggantikan ).
Contoh:
v  Intropeksi (mawas diri).
v  Egois (mementingkan diri sendiri).
v  Haram (tidak halal)
v  Mati(wafat)
v  Buruk(jelek)
b)      Sinonoim mirip ( tidak sling menggantikan ).
Contoh:
v  Kecil=mikro
v  Besar=makro
v  Handuk=tuala
v  Hulubalang=komandan
v  Mengubah=mengguar
2)      Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh:
v  Pendek >< panjang.
v  Tua >< muda
v  Laki-laki >< perempuan
v  Baik >< buruk
v  untung >< rugi
3)      Homonim adalah kata-kata yang sama ( lafal dan bentuk, tetapi maknanya berbeda ).
Contoh:
v  Halaman=halaman rumah
 halaman=halaman buku
v  Abu=bapak
Abu=hasil sisa pembakaran.
v  Bunga = jenis tumbuhan
Bunga=imbalan/jasa yang diberiakn atas simpan pinjam.
v  Pasang = taruhan  
Pasang= naiknya arus laut.
v  Kali dalam bidang Matematika, 3 x 4 = 12
Kali dapat bermakna sungai dalam bahasa sehari- hari.
4)      Homograf adalah dua kata yang sama bentuk atau tulisan tetapi lafal dan makna berbeda.
Contoh:
v  Apel= jenis buah – apel=sebuah pekerjaan
v   Tahu=mengetahui – tahu=makanan
v   Seri = babak,seri= imbang.
v  memerah=yang berarti 'melakukan perah' – memerah= yang berarti 'menjadi merah'.
v  Teras=inti , teras=depan rumah.
5)      Homofon adalah dua kata yang sama bunyi atau lafal tetapi tulisan dan makna berbeda.
Contoh:Masa-Massa,
6)      Hiponim adalah kata yang maknanya terangkum dalam makna yang lebih luas.
Bagian hiponim adalah:
a.       Superordinat adalah makna bebas atau luas (bersifat vertical)
Contoh: Pohon, Kacang, Penyakit, Keripik, Obat.
b.      Kohiponim adalah makna bawah sempit ( bersifat horizontal).
Contoh: mangga, kedelai, Kanker, Singkong, Generik.
7)      Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna, tetapi temasuk satu alur pusat.
Contoh:
v  Puncak prestasi, puncak bukit, puncak peristiwa.
v  Kaki gunung, kaki kucing, kaki bukit.
v  Anak panah, anak kucing, anak gunung, anak manusia.
v  Kepala sekolah, Kepala manusia, kepala binatang, Kepala desa.
v  Mata kaki, matahari, mata angin, mata hati.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar